Latest Post

Apa Itu Niacinamide? Manfaat dan Penggunaannya untuk Perawatan Rambut di ClearHaircare.com Syarat Perpanjang STNK 2024: Biar Lancar Tanpa Ribet!

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 pada 14 September 2022 bertambah 2.799 dengan penyumbang terbanyak secara nasional dari DKI Jakarta.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, pun mengimbau masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum berakhir.

“WHO belum mencabut status pandemi.

Kita harus menyadari kehadiran subvarian, bahkan potensi varian baru yang lebih menginfeksi bisa saja terjadi ketika sebagian dari penduduk atau negara di dunia longgar protokol kesehatan,” ujar Dicky.

Ia mengakui situasi COVID-19 di dalam negeri saat ini memang cenderung di fase melandai.

Tetapi beberapa wilayah di dunia status kasusnya meningkat, seperti di Jepang, bahkan beberapa negara Eropa.

Ia mengingatkan subvarian Omicron memiliki kemampuan untuk menginfeksi dan mereinfeksi jauh lebih kuat daripada subvarian atau varian-varian sebelumnya sehingga membuat kasus masih berpotensi meningkat.

Ia menyampaikan saat ini subvarian Omicron BA.2.75.2 menjadi perhatian dunia karena pertumbuhannya meningkat cukup cepat.

Lengkapi vaksinasiOleh karena itu, praktisi dan peneliti Global Health Security itu pun meminta pemerintah agar setiap pelonggaran kebijakan jangan sampai memberi pesan atau kesan situasi sudah aman, terkendali, atau sudah bisa melakukan aktivitas sebagaimana sebelum pandemi.

“Harus dibangun kesadaran dengan komunikasi risiko dengan mengatakan bahwa adanya pemulihan, adanya perubahan kebijakan bukan berarti karena pandemi sudah berakhir,” tuturnya.

Menurut Dicky, situasi COVID-19 di dalam negeri masih cukup terkendali namun bisa saja mendadak berubah menjadi lebih serius jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan serta tidak melakukan vaksinasi penguat.

“Kehadiran subvarian, bahkan potensi varian baru yang lebih bisa mengurangi efektivitas dari vaksinasi atau imunitas yang terbentuk dari kombinasi vaksinasi atau reinfeksi bisa terjadi, terutama ketika masyarakat tidak disiplin dan belum mendapatkan booster,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *