Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menilai alat riset di perguruan tinggi saat ini terbilang tua dan ketinggalan zaman.
Ini disorotinya dalam pemenuhan instruksi Presiden Jokowi mengembangkan riset sorgum sebagai tanaman pangan alternatif.
“Tapi ini nanti akan saya sampaikan ke Pak Nadiem (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim) agar masalah ini juga bisa menjadi perhatian,” kata Moeldoko, seusai memberikan kuliah umum yang membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Sebelas Maret, Solo, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Moeldoko mengatakan sudah berdiskusi dengan Dekan Fakultas Pertanian UNS seputar rencana pengembangan bidang pertanian lewat berbagai riset.
Dia menyorot adanya masalah berkaitan dengan alat riset yang dimiliki oleh perguruan tinggi.
Menurutnya, alat riset yang sudah tua tidak akan cocok dengan situasi saat ini yang menurutnya sudah berkembang pesat.
“Di mana dunia riset yang kecepatannya seperti ini, kita masih dihadapkan pada alat riset yang lama.
Ini memang harus jadi perhatian tersendiri dan agar bisa dicarikan solusinya,” katanya.
Dalam materi kuliah umumnya, Moeldoko jugamemberikan gambaran kepada para mahasiswa baru UNS seputar perubahan sosial yang begitu cepat.
Generasi muda Indonesia, kata dia, harus bisa menghadapinya.
Moeldoko menjabarkan lima tantangan perubahan bagi generasi muda, yaitu mampu adaptif dengan perubahan yang cepat, mampu membangun kecepatan di segala sisi, berani mengambil resiko, siap menghadapi kompleksitas, dan siap merespon kejutan-kejutan.
“Sekarang ini persaingan yang terjadi bukan antara negara maju dan berkembang, melainkan antara negara yang cepat dan lambat,” tuturnya sambil menambahkan pesannya agar para mahasiswa mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan.