Analis perusahaan riset ekuitas, KeyBanc Capital Markets Justin Patterson membeberkan alasan Spotify melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK ) pada 1.500 karyawan, karena platform streaming musik ini tengah melakukan perombakan sistem kerja. Adapun perombakan sistem kerja ini dilakukan Spotify dengan cara melakukan investasi besar besar pada teknologi kecerdasan buatan atau AI guna meningkatkan margin bagi divisi podcasting dan audiobook. "Spotify kini mulai beralih menggunakan AI ketimbang melakukan perekrutan, hal ini dibuktikan dengan adanya peluncuran AI DJ dan AI Voice Translation dalam platform Spotify," kata Patterson, mengutip CNN International.
Selain membantu Spotify meluncurkan fitur – fitur baru penyematan teknologi AI juga meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga Spotify dapat menekan pembengkakan kerugian ditengah lonjakan inflasi pasar global. “Teknologi AI membantu Spotify membangun database lagu dari sini lahirlah playlist seperti "Daily Mix" dan "Discover Weekly", serta daftar putar yang disebut "Time Capsules" dan "On Repeat,” jelas Reece Hayden, analis senior di ABI Research. Kendati kecanggihan teknologi AI memiliki sejumlah kelebihan, namun imbas kehadiran teknologi buatan tersebut belakangan telah memicu ancaman serius bagi para karyawan terkait adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Gegara Kepincut Kecanggihan AI, Spotify PHK 1.500 Karyawan Kemenperin Dalami PHK 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang Ancaman Teknologi AI Ganti Karyawan Mulai Nyata, Google PHK Ratusan Staf
Bakal Pindah ke Vietnam, 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang Terkena PHK Pabrik Ban di Cikarang Tutup: 1.500 Karyawan di PHK, Berapa Uang yang Didapat? Sudah Banyak Karyawan Google Kena PHK Dampak AI, Terbaru di Divisi YouTube
1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang Kena PHK, Anggota DPR: Pemerintah Harus Siap dengan JKP 1.500 Karyawan Pabrik Ban di Cikarang di PHK, Begini Cara Hitung Pesangon Menurut UU Cipta Kerja Prediksi ini diungkap oleh lembaga survey MLIV Pulse, dari laporannya tercatat sebanyak dua pertiga dari 292 karyawan mulai khawatir apabila pekerjaannya berisiko tergantikan oleh kecerdasan buatan.
“Ada perang AI yang sangat menarik yang muncul di antara perusahaan teknologi,” kata Profesor Ilmu Komputer Universitas Southampton Wendy Hall kepada Bloomberg TV. Hal senada juga dilontarkan World Economy Forum (WEF), berdasarkan hasil survei ke lebih dari 800 perusahaan mulai beralih ke teknologi AI. WEF menyebut setidaknya jumlah lapangan kerja di tahun 2027 akan berkurang 14 juta, dari sebelumnya 83 juta posisi menjadi 69 juta posisi, imbas adopsi teknologi AI.
Sebagai informasi Spotify bukanlah satu – satunya perusahaan yang melakukan PHK demi teknologi AI. Tercatat selama 2023 ini, sudah ada beberapa perusahaan global yang menggantikan peran karyawan pada teknologi AI. Di antaranya kantor berita teknologi asal Amerika CNET yang dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap selusin karyawan atau sekitar 10 persen dari total staff pada awal Maret 2023. Langkah serupa juga diambil perusahaan penyimpanan cloud Dropbox Inc yang baru – baru ini mengumumkan langkah pemangkasan hubungan kerja (PHK) dengan mengurangi pekerja globalnya sebesar 16 persen atau sekitar 500 staff pada Kamis (27/4/2023).