Viral di media sosial X, video yang menarasikan pabrik sepatu bata (BATA) di Purwakarta Jawa Barat ditutup sejak Selasa (30/4/2024) hingga manajemen mengumumkan penutupan pada Jumat (3/5/2024) kemarin. "Pabrik sepatu BATA resmi tutup," tulis akun X @never_alonely dikutip pada Minggu (5/5/2024). Berdasarkan video yang beredar, nampak ratusan pegawai mengenakan segaram bertuliskan BATA meninggalkan pabrik sepatu tersebut. Disinyalir persaingan dan pergeseran selera konsumen mengakibatkan kurangnya permintaan menjadi alasan tutupnya BATA.
"Selamat tinggal Bata, selamat tinggal," ucap narasi dalam video tersebut. Sebelumnya mengutip Kompas, produsen sepatu terkemuka PT Sepatu Bata Tbk (BATA), baru saja mengumumkan penutupan fasilitas produksinya di Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan pabrik Bata tutup ini sudah disampaikan manajemen dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Peminat Menurun, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Gulung Tikar Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Ini Sejarah Sepatu Bata yang Eksis Sejak Zaman Belanda Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Akhirnya Ditutup, Alami Kerugian dalam 4 Tahun Terakhir
Terungkap, Ini Alasan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Ditutup Setelah 30 Tahun Beroprasi Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup setelah 30 Tahun, Pemilik Merek Sebenarnya, Bukan Indonesia Pabrik Sepatu Bata Tutup Akibat Terus Merugi, Kemenperin Langsung Investigasi
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Ratusan Pekerja Kena PHK Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Imbas Perubahan Perilaku Konsumen "Keputusan untuk menghentikan aktivitas produksi Pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berada di Purwakarta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 30 April 2024 yang sebelumnya telah disetujui berdasarkan persetujuan dari Keputusan Dewan Komisaris tanggal 29 April 2024," kata Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko, dikutip pada Sabtu (4/5/2024).
Perusahaan sepatu yang sudah beroperasi ratusan tahun atau sejak era Kolonial Belanda di Indonesia ini mengaku sudah melakukan berbagai usaha agar pabrik di Purwakarta tetap bertahan. "PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," ungkap Hatta. Secara spesifik, ia menyebut, model model sepatu dan produk alas kaki lain yang diproduksi dari fasilitas produksi Purwakarta sudah mengalami permintaan penurunan di pasar.
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun," beber Hatta. "Dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tambah dia.