PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan rencana cadangan untuk mengurai antrean kendaraan akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Kamis (7/3) hingga Jumat (8/3) malam. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, ASDP melakukan penambahan kapal operasi dari 34 menjadi 36 kapal untuk mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Merak Bakauheuni. "Saat ini antrean terpantau mulai terpecah dengan penarikan antrean muatan ke dalam pelabuhan. Selain itu, pemanfaatan lahan dalam pelabuhan turut dimaksimalkan seperti area selasar yang digunakan sebagai area buffer truk yang hendak masuk ke jalur reguler," kata Shelvy dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).
Selain itu, Shelvy juga menyampaikan optimalisasi pengoperasian kapal di setiap dermaga memprioritaskan kapal dengan kapasitas (GRT) yang besar. Lalu, untuk Dermaga 1 dari 4 unit kapal akan ditambah 1 unit kapal total 5 kapal ukuran besar. Kesepakatan ini nantinya akan diimplementasikan pada kesempatan pertama agar antrian dapat segera terurai. Kesepakatan tersebut juga berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), TNI/Polri, dan mitra kerja KSKP, Gapasdap dan INFA.
Urai Antrean Kendaraan, ASDP Tambah Operasional Kapal di Pelabuhan Merak Bakauheuni ASDP: Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak Mulai Terurai Urai Antrean Ribuan Mobil, ASDP Kerahkan 2 Kapal Tambahan Merak Bakauheni
Antrean Kendaraan Pemudik Mengular hingga 18 Kilometer di Pelabuhan Merak Kakorlantas: Skema Delaying System Kurangi Kepadatan Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak Antrean Kendaraan di Pelabuhan Merak Tak Pengaruhi Aktivitas Bongkar Muat di Bakauheni
Puncak Arus Mudik Jadi Penyebab Terjadinya Antrean Kendaraan Menuju Pelabuhan Merak Antrean Kendaraan Menuju Pelabuhan Merak Terpantau Mencapai Hingga 5 KM di Cikuasa Atas "ASDP menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa dan masyarakat sekitar atas ketidaknyamanan akibat situasi yang terjadi. Manajemen terus berupaya memprioritaskan keselamatan penumpang, awak kapal, dan fasilitas pelabuhan demi kelancaran dan kenyamanan penyeberangan," ucap dia.
"Manajemen juga mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi cuaca buruk yang terjadi, khususnya di lintasan tersibuk Merak Bakauheni," sambungnya. Sementara itu, pada pukul 09.00 WIB, BMKG mengeluarkan peringatan level 2 3 karena cuaca masih belum membaik dengan kecepatan angin 20 25 knot/s dan ketinggian gelombang mencapai 2.5 meter. Info update BMKG menyatakan perlu adanya kewaspadaan saat ini terhadap gelombang laut dengan ketinggian 2.5 4.0 meter di wilayah Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudera Hindia Selatan Banten yang beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan, Kapal Tongkang, dan Kapal Ferry.
Berdasarkan laporan cuaca pada Sabtu (9/3) pukul 07.00 WIB berlaku hingga Sabtu (9/3) pukul 19.00 WIB, baik di Pelabuhan Merak dan Bakauheni terjadi hujan ringan dengan gelombang sedang.