Ageusia kondisi langka yang ditandai dengan hilangnya fungsi pengecapan lidah, dikutip dari National Library of Medicine.
Mengutip WebMD, kondisi ini jarang terjadi.
Kondisi itu menyebabkan antara lain, kehilangan selera makan, malanutrisi, kebutuhan mengonsumsi obat-obatan tertentu, sistem kekebalan tubuh terganggu.
Kondisi ageusia dipengaruhi kerusakan saraf dan nutrisi tertentu.
Tak hanya beberapa kondisi tubuh, ageusia juga bisa tersebab penggunaan obat-obatan tertentu, yaitu antibiotik, obat kemoterapi, neurologis, kardiovaskular, antidepresan, tiroid.
Gangguan fungsi organ dari ageusia tergantung faktor penyebab kondisi ini.
Seseorang yang menjalani kemoterapi dan perawatan radioterapi, perubahan anatomi sel pengecap.
Itu karena tingkat pergantian sel tubuh.
Adanya infeksi atau peradangan di bagian terdekat menyebabkan penurunan jumlah sel pengecap yang akan menyebabkan ageusia.
Merujuk National Library of Medicine, lidah sebagai indra yang dikhususkan untuk terdiri atas sekitar 10.000 kuncup pengecap.
Adapun kuncup pengecap ada di berbagai bagian anatomis, seperti langit-langit, faring, dan papila lidah.
Setiap kuncup pengecap terdapat reseptor ke rongga mulut.
Proses penuaan yang normal juga bisa menyebabkan penurunan kemampuan indra pengecap.
Tapi, kehilangan rasa secara total jarang terjadi.
Penurunan kemampuan organ perasa di antara orang lanjut usia hal yang umum karena terkait usia dalam sel pengecap.
Produksi air liru berkurang dan ketakmampuan individu untuk mengunyah makanan sepenuhnya berhubungan dengan menurunnya kemampuan lidah sebagai indra perasa.
Merujuk Cleveland Clinic, biasanya gejala ageusia akan berlangsung sampai kondisi yang menyebabkannya telah diobati.
Sedangkan, orang yang memiliki ageusia sebagai gejala Covid-19 biasanya sembuh dalam dua pekan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.