Latest Post

Mengenal Lebih Dalam Akan Jenis Oil Flow Meter & Fungsinya Untuk Kebutuhan Anda Cilantro Thai To Go Restoran Menikmati Masakan Kuliner Thailand

Jakarta -Babesiosis adalah infeksi sel darah merah yang disebabkan gigitan kutu yang membawa parasit kecil bernama babesia.

Jenis babesia yang paling sering menyerang manusia disebut babesia microti.

Mengutip healthline, parasit ini tumbuh dan berkembang biak di dalam sel darah merah orang yang terinfeksi.

Hal ini seringkali menyebabkan rasa sakit yang hebat karena pecahnya sel darah merah.

Kutu yang mengandung babesia microti dapat bersumber dari hewan.

Rusa berekor putih adalah pembawa kutu ini yang umum.

Setelah lepas dari rusa, kutu biasanya akan hinggap di rumput, cabang rendah, atau tumpukan daun.

Jika menyentuhnya, kutu itu bisa menempel pada sepatu, kaus kaki, atau pakaian lainnya.

Kutu kemudian naik ke atas, mencari area kulit yang terbuka lalu menggigitnya.

Selain gigitan kutu, infeksi ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau melalui penularan dari wanita hamil yang terinfeksi ke janinnya.

Dalam kasus yang lebih jarang, infeksi ini juga dapat ditularkan melalui transplantasi organ.

Mengutip Web MD, tanda-tanda babesiosis mulai 1 hingga 8 minggu setelah terinfeksi dengan parasit tersebut.

Terkadang gejala tidak akan terasa.

Gejala yang mungkin terjadi meliputi: Kondisi yang disebut anemia hemolitik dapat terjadi akibat parasit ini, yakni ketika sel darah merah mati lebih cepat daripada yang bisa diproduksi tubuh.

Gejala ini dapat meliputi: Jika merasakan gejala tersebut, dokter mungkin akan meresepkan obat bernama atovaquone yang dapat membunuh mikroorganisme bersama dengan antibiotik azitromisin .

Kombinasi obat lain dalam mengerem sel darah merah mati lebih cepat, yang mungkin direkomendasikan adalah kina dengan antibiotik klindamisin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *